Potret Para Mualaf

May 21, 2014

Vanesaa Vroon-Najem berhasil memenuhi keinginannya. Sebuah pameran yang ia rancang akhirnya terwujud. Pameran di Museum Amsterdam, Belanda, itu menggambarkan tentang meningkatnya jumlah mualaf dan kehidupan mereka.

Pameran sudah berjalan mulai 11 April lalu hingga 27 Juli 2014 mendatang. Pameran bertema Converted. Becoming Muslim – being Muslim itu merujuk pada penelitian Najem untuk program PhD-nya. Ia seorang antropolog yang memeluk Islam pada 1996.

Sejak pertama melakukan penelitian, ia ingin mengomunikasikannya kepada banyak orang. ‘’Saya juga ingin menyampaikan informasi lebih baik mengenai perkembangan Islam di Belanda,’’ kata Najem seperti dikutip laman berita Onislam, Ahad (18/5) lalu.

Jumlah orang yang memutuskan menjadi mualaf telah melebihi 15 ribu orang. Perempuan yang sudah bekerja di Museum Amsterdam sejak 1999 itu juga menggandeng mualaf perempuan lainnya, Saskia Aukema. Ia seorang fotografer.

Najem mengakui, proposal pameran yang diajukan ke museum diterima dengan baik karena didukung foto-foto bagus Aukema. Dan sebenarnya, Aukema pun sudah berencana untuk memamerkan foto-foto tentang mualaf.

Menurut Najem, pameran seperti ini dapat menunjukkan wajah Muslim yang damai. Bukan kelompok-kelompok radikal yang biasa ditampilkan di media. ‘’Banyak orang menggunakan istilah ‘kami’ dan mereka saat berbicara tentang Islam,’’ katanya.

Namun, Najem meyakini melalui pameran prasangka terhadap Islam dan Muslim bisa perlahan memudar. Menurut Aukema, ia menyiapkan proyek pameran ini selama enam bulan. Selain itu, Najem dan Aukema juga akan menerbitkan buku yang ditulis bersama berjudul Converted.

Menurut Noureddine Steenvoorden, seorang mualaf, pameran di Museum Amsterdam bertujuan memperkaya pengetahuan warga Belanda mengenai perkembangan sosial. Maksudnya, semakin banyak orang yang berpindah agama ke Islam.

Tak hanya itu, ia berharap pula terhapusnya prasangka buruk warga terhadap Muslim dan para mualaf. Ia membantu memasang pengumuman terkait pameran. Ia juga mengunjungi komunitas Muslim agar tertarik pergi ke Museum Amsterdam.

Ia mengajak Aukema ke masjid-masjid untuk memotret kegiatan komunitas Muslim dan mualaf. ‘’Dia ingin memberikan pandangan yang tak bias terhadap mualaf dan bagaimana mereka menunaikan ibadah sehari-hari,’’ kata Steenvoorden.

Saskia Aukema mengungkapkan pengalamannya saat bertemu dengan para mualaf dan kemudian memotretnya. Menurut dia, upaya meningkatkan hubungan anak-anak muda mualaf dengan orang tuanya menjadi topik utama bagi mereka.

Aukema mencoba menangkap fenomena ini melalui lensa kameranya. Salah satunya, ujar dia, seorang perempuan mualaf berbincang bersama ibunya dengan penuh kasih sayang.

sumber : republika.co.id