Selain dikenal pencetak kader-kader andal, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur, ternyata juga sukses mengelola wakaf. Bahkan, wakaf produktif tersebut beromzetkan miliaran rupiah.
Sekretaris Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Dr Amal Fathullah Zarkasyi, menjelaskan aset wakaf yang ada semaksimal mungkin digunakan untuk unit usaha pondok. Selain dimanfaatkan untuk membangun pesantren, tanah wakaf juga digunakan untuk unit usaha ekonomi.
Aset wakaf Gontor pada mulanya hanya lima hektarr tanah. Kini sudah berkembang menjadi 750 hektar. Tanah tersebut digunakan untuk pesantren yang tersebar di lebih dari 20 titik di seluruh Indonesia.
Ada yang dibangun koperasi pesantren, penggilingan padi, sawah, percetakan, dan lainnya. Percetakan adalah yang paling menghasilkan. "Setiap tahunnya tidak kurang dari Rp 1 miliar," papar putra pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, almarhum KH Imam Zarkasyi ini kepada Republika Senin (30/12).
Pengambangan wakaf dilakukan dengan amal usaha dan pendidikan. Amal usaha dilakukan oleh manusia-manusia wakaf yang mengabdikan seumur hidupnya untuk pondok. Mereka bekerja mati-matian dan ikhlas untuk pondok. Berkat kerja keras merekalah, jelas Amal, wakaf Gontor berkembang pesat seperti sekarang ini.
Hasil dari pengelolaan wakaf digunakan untuk kepentingan pendidikan di Gontor. Ada yang dipakai untuk memenuhi sarana dan prasarana pondok. Santri, guru, dan semua komponen pondok merasakan manfaat dari wakaf ini.
Amal menyatakan unit usaha ekonomi yang ada dipondok adalah bentuk wakaf produktif yang akuntabilitasnya terjaga. Setiap saat harus melaporkan keuangannya. Uang masuk dan keluar harus tercatat.”Ini punya umat, bukan punya kiai," imbuh dia .
sumber : republika
No comments:
Post a Comment