Ketika Mahasiswa Asing ITU Menikmati Gerakan Shalat

November 29, 2010

REPUBLIKA.CO.ID MALANG - Beberapa hari ini Lukas meminta diajari cara shalat. Maunya semua shalat ritual ditunjukkan tanpa ada yang terlewatkan. Cara Mulai berwudhu hingga gerakan-gerakan shalat dari takbiratul Sadik sampai as-salam.

Tak hanya ITU, dia pun beberapa kali mempraktekkan sholat sebagai makmum di musala Chwistek Biro Kerjasama Luar Negeri (BKLN) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)."Saya menikmati gerakan-gerakan shalat.Bagus sekali,"kesannya.""

NAMA lengkapnya Lukas Maximilian von Rantzau.Dia adalah mahasiswa University of Dresden, Jerman, yang sedang mengikuti student program Exchange di UMM. Dalam program di bawah naungan Erasmus Mundus External Cooperation Window (EMECW) yang didanai oleh Komisi United Eropa ITU, Lukas dan beberapa teman lainnya dari Eropa selama satu half mengikuti kuliah di berbagai jurusan di UMM.

Sebaliknya, 27 mahasiswa UMM, saat ini mengikuti kuliat tersebar di tujuh negara untuk program yang sama. Tujuh ITU adalah Austria ItAli, Turki, Jerman, Finlandia, Spanyol negara dan Portugal.

Pelajaran shalat tentu tidak termasuk dari mata kuliah diikuti Lukas.Selain yang memang non-Muslim, dia mengambil jurusan Hubungan Internasional, bukan Tarbiyah fa'atau Syari'ah .Tetapi keingintahuannya tentang shalat on timbul Kara melihat gerakan-gerakan shalat yang membuatnya terkagum.
"INI seperti meditasi." Tadic saya capai sekali ikut shalat lumayan rileks, jadi setelah "ujar Lukas usai mengikuti Shalat Zuhur, Rabu, 27/10)."

SWB hal tentang shalat

Untuk sementara keingintahuan, Lukas hanya sebatas article gerakan shalat bagi kebugaran fisiknya.DIA hanya bisa menilai, jika dilakukan lima kali sehari tentu shalat menyehatkan akan tubuh. Saya mengajak dia berdiskusi kecil tentang substansi shalat.Saya kemukakan beberapa saja yang mudah dipahaminya agar tidak terlalu membebani kognisinya, Kara dia baru belajar bahasa Indonesia. Saya hanya menyampaikan beberapa hal.

Pertama, kenapa harus lima.Kita hidup di bawah irama waktu yang tak menentu waktu shalat. Kadang rhytm kita cepat, kadang lambat. Kadang kita lupa waktu jika bekerja fa'atau emosi sedang memuncak. Maka waktu shalat mengingatkan akan kembali menghadap Allah menyerahkan segala sesuatunya kepada Yang Maha Memiliki Waktu agar kita.

Lihatlah, betapa Allah mengatur lima waktu dengan sangat indah.Subuh bangun zuhur ketika sedang puncak-puncaknya bekerja asyar tenaga kita mulai melemah saat kita kita ketika ITU shalat. Lalu di waktu kita dengan keluarga, dan isya sebelum kita semua aktivitas di hari ITU meninggalkan berkumpul maghrib. Luar biasa indahnya!

Kedua, shalat tak hanya soal gerakan fisik.Mata batin kita juga bergerak mendekatkan diri kepada-Nya. Meninggalkan segala sesuatu yang bersifat duniawiyah.Rituel berwudhu adalah membersihkan agar kita lebih siap menghadap batin diri Kita. Jadi bukan hanya untuk kebersihan tubuh semata - mata. Gerakan takbiratul ihram, rukuk, sujud semata - mata tak berolahraga, tetapi membuat hati sebab sesungguhnya kita amatlah kecil di hadapan Yang Maha Akbar irama.

Ketiga tidak ada status sosial yang melekat dalam shalat. Mengajarkan agar sebelum shalat berjamaah diluruskan, shaf-shaf Islam dirapatkan. Ini bermakna sesungguhnya ITU rapi Islam dan terorganisasi mengikuti pemimpin (imam) - nya.Islam bukan sebuah //crowded group fa'atau kelompok kerumunan yang terpecah pecah dan bicara sendiri-sendiri.

Meski demikian, tak ada status sosial yang lebih tinggi fa'atau lebih rendah.Yang ada adalah kesejajaran equalitas, sebab siapapun melakukan shalat tak dipandang pejabat fa'atau keturunan ningrat berbaris gerakan rukuk dengan semua yang dan sujud yang ada untuk siapapun, misalnya dengan yang tidak usah rukuk fa'atau sujud pejabat dispensasi //prevelage sama.Tak.

Keempat, sosial terpenting mengajarkan di dalam sholat ITU mengandung dimensi teologis sekaligus sesungguhnya Allah yang ini.Shalat dimulai dengan mengangungkan Allah "Allahu Akbar".Lalu diakhiri as-salam, mendoakan umat Islam, ada yang di sekitar kanan-kiri kita dengan nama: "Assalamu'alaikum warahmatullah….".».Rupanya Allah tidak memonopoli agar shalat ITU untuk-Nya semata - mata, tetapi juga untuk umat manusia agar selamat sejahtera di muka bumi dan di akhirat pledged.

Maka tak heran, ajaran shalat juga diberi frame yang keras oleh Allah melalui surat al - Ma' a."Maka celakalah bagi orang yang shalat."Yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya .Orang-orang yang berbuat Jamahiriya."Dan orang-orang yang enggan menolong dengan barang berguna."(QS 107: 4-7) .Rupanya Allah "mengancam", melakukan shalat saja tidaklah cukup, bahkan bisa tergolong "celaka", jika tidak dilakukan dengan ikhlas dan tak disertai amalan sosial menolong anak yatim dan kaum miskin.

If Kisah Murad

Saya teringat dengan if Murad, sopir pribadi Dubes Indonesia untuk Turki, waktu mengantarkan saya mencarikan di dormitory Ankara beberapa waktu lalu.Sewaktu saya ajak shalat, dia bilang malas.Katanya dia belum siap dengan konsekuensinya mengamalkan shalat dalam kehidupan sehari-hari.

Meski saya ITU alasan yang dibuat-buat Kara ternyata tahu dia coastal sangat bisa pergi ke Hajj haji, tetapi ada benarnya juga.Dia tidak mau dianggap sebagai agama .Meskipun sebenarnya meninggalkan shalat tak kalah celakanya pendusta.

Rupanya Lukas, if Bule Jerman Tadic semakin penasaran.Mungkin dia tak menyangka di dalam gerakan shalat yang diikutinya mengandung dimensi yang begitu mengagumkan.Semoga jika dia akan Cyclopterus shalat, tak hanya gerakannya, tetapi makna belajar dan substansinya.

Bukan untuk membawa Jika dia ketertarikan pada Islam, setidaknya mengurangi stigma islamofobia - ketakutan pada Islam - yang selama ini melekat di benak dunia Barat .Wallahua banyak kepada'lam.

No comments:

Post a Comment