Pingin Awet Muda Dan Panjang Umur Rajinlah Berpuasa

June 30, 2015


Berpuasa adalah kewajiban bagi semua muslim di dunia. Tidak hanya sebagai ibadah, puasa juga membawa banyak sekali manfaat bagi kesehatan Anda. Seperti yang dilansir oleh dailymail.co.uk, sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa puasa mampu memperlambat penuaan dan memperpanjang hidup.



“Pemotongan jumlah kalori yang Anda makan hingga setengah, selama lima hari dalam sebulan akan membantu Anda hidup lebih lama.”ungkap para ilmuwan.

Dan efek baik itu akan terus berlangsung meskipun Anda kembali ke diet normal.

Para peneliti menciptakan ‘diet meniru puasa’ di mana efek menguntungkan dari puasa dapat dirasakan hanya dengan berdiet.

“Puasa ketat sulit bagi orang untuk menjalaninya, dan juga bisa berbahaya, jadi kami mengembangkan diet yang kompleks yang memicu efek yang sama dalam tubuh.” kata Profesor Vaiter Longo, USD Davis School of Gerontology.

Diet ini dilakukan dengan mengurangi jumlah kalori yang dimakan sekitar 34-54 %.

Itulah keuntungan melakukan puasa menurut berbagai penelitian. Bahkan orang yang tidak menjalankan puasa sebagai kewajiban, membuat diet yang menyerupai dan persis puasa agar dapat merasakan keuntungannya.

sumber: vemala.com

Trik Dapat Ampunan Dari Alloh

June 29, 2015


Meraih ampunan Allah SWT pada bulan Ramadhan adalah idaman Muslim, terutama bagi pendosa dan ahli maksiat. Adalah kerugian besar jika bulan suci ini hadir sementara ia tidak meraih ampunan-Nya. Sebab, Ramadhan merupakan bulan yang penuh ampunan Allah SWT.

Pada bulan yang penuh berkah ini, Allah membuka “bazar” ampunan seluas-luasnya. Pada bulan bertabur rahmat ini, ada amalan wajib yaitu shaum Ramadhan dan amalan sunah yaitu qiyam Ramadhan yang ditegaskan Nabi Muhammad mampu menghapuskan dosa yang lalu.



“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari, nomor 38 dan Muslim nomor 760).

“Barangsiapa shalat malam Ramadhan (tarawih dan witir) karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR Bukhari, nomor 37 dan Muslim, nomor 759)

Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua dosa-dosa yang telah lalu bisa dihapuskan oleh puasa Ramadhan dan shalat tarawih. Dosa itu sebatas dosa-dosa kecil. Sementara, dosa-dosa besar tidak akan terhapus hanya dengan puasa Ramadhan dan shalat tarawih.

“Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang kalian diperintahkan untuk menjauhinya, niscaya Kami akan menghapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian dan Kami memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia (surga).” (QS An-Nisa [4]: 31).

Rasulullah berkhutbah kepada kami, cerita Abu Hurairah melalui Abu Said al-Khudry, dari atas mimbar. Beliau bersabda: “Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya. Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya. Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya.”
Beliau lalu terdiam sehingga setiap orang di antara kami mulai menangis karena sedih mendengar sumpah beliau. “Tiada seorang hamba pun yang shalat lima waktu, shaum Ramadhan dan menjauhi tujuh dosa besar, melainkan akan dibukakan baginya pintu-pintu surga pada hari kiamat, sampai suara pintu-pintu surga itu berderit-derit.”

Lalu, beliau membacakan ayat: “Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang kalian diperintahkan untuk menjauhinya, niscaya Kami akan menghapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian.” (QS An-Nisa [4]: 31). (HR An-Nasai, nomor 2.438, Al-Hakim nomor 719 dan 2.943, serta Ibnu Hibban, nomor 1.748. Dinyatakan sahih oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi).

Dengan demikian, terhapusnya dosa oleh amal Ramadhan adalah dosa kecil sementara dosa besar belum atau tidak, kecuali dengan tobat yang serius, yaitu tobat nasuha (baca QS At-Tahrim [66]: 8).

Dengan memahami hal ini, harusnya kita semakin terpacu untuk segera bertaubat dan  menyusulnya dengan beramal saleh. Berikutnya, tauhid yang bersih merupakan kunci  meraih ampunan. Namun, hal ini tidaklah sesederhana dan semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang.

Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: Allah berfirman, "Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi lalu menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR Tirmidzi, dan dia menghasankannya).

Hadis yang agung ini menunjukkan bahwa tauhid merupakan syarat untuk bisa meraih ampunan Allah. Karena itu, jadikan Ramadhan ini sebagai momentum membersihkan tauhid kita dari kesyirikan dan hal lain yang bakal merusakkan kebersihannya. Wallahu a'lam.

oleh : ustd arifin ilham
sumber : republika

Cerita Batu Hajar Aswad Yang Belum Di Ketahui Orang

June 19, 2015



Salah satu bagian Kabah yang memilki kisah panjang adalah Hajar Aswad. Batu yang disebut berasal dari surga itu banyak diperebutkan orang.

Bahkan, saat dilakukan renovasi yang mengubah total bentuk Kabah pada Zaman sebelum Kenabian, hampir terjadi pertumpahan darah. Gara-garanya, semua suku berebut untuk meletakkan Hajar Aswad ke posisinya. Mengangkat Hajar Aswad dan menempatkan ke posisi semula memang menjadi sebuah kehormatan bagi suku-suku itu.

Dan sesepuh Suku Quraisy kemudian mengambil jalan tengah. Mereka bersepakat menyerahkan keputusan peletakan Hajar Aswad kepada orang pertama yang masuk ke Masjidil Haram. Dan ternyata orang pertama itu adalah Nabi Muhammad.

Dengan bijak, Nabi Muhammad memutuskan batu hitam itu dibawa dengan menggunakan kain sehingga setiap kepala suku yang berebut itu bisa membawa batu itu secara bersama-sama. Sehingga pertumpahan darah bisa dielakkan.

Semula, Hajar Aswad adalah sebuah batu utuh berdiameter sekitar 30 sentimeter. Namun, setelah terjadi peristiwa, batu itu pecah dan tersisa delapan keping batuan. Pecahan-pecahan itul kemudian disatukan dengan bingkai perak, lalu dipasangkan ke tempat asalnya.

Semua sepakat yang menyebabkan terpecah-belahnya Hajar Aswad itu adalah kelompok Ismailiyah Bahrain yang disebut Qarmatians yang melakukan invasi ke Mekah. Mereka menyatakan ibadah haji merupakan tindakan tahayul. Mereka juga membunuh sekitar 70 ribu jamaah haji dan membuang tubuh mereka ke sumur Zamzam.

Tak puas dengan tindakan biadab itu, mereka mengambil Hajar Aswad. Mereka menguasai Hajar Aswad selama 22 tahun sejak tahun 317 Hijriyah. Kemudian meminta tebusan hingga akhirnya dipaksa menyerahkan batu itu oleh Khalifah Abassiah.

Saat dikembalikan, batu itu sudah terpecah-pecah. Dan satu-satunya cara untuk menjaga batu itu tetap utuh adalah mengikat mereka dengan kerangka perak. Beberapa sejarawan menceritakan bahwa masih ada beberapa bagian dari batu itu yang hilang.

Begitulah sebagian kisah Kabah yang belum banyak terungkap. Setelah melalui ujian panjang, Kabah tetap tegak. Menjadi kompas setiap muslim di seluruh planet bumi untuk salat. Ia kokoh sebagai tempat paling disucikan umat Islam. Dulu maupun sekarang.

sumber: dream.co.id

Persis itu Organisasi Politik bukan Organisasi Fiqih ?

Persis itu mula-mula adalah organisasi yang berdiri di tengah penjajahan tahun 1923 yang sangat aktif dalam politik. Tapi pada kelanjutannya Persis itu menjadi lembaga kefikihan saja yang dibicarakan.Demikian dikatakan Sejarawan Muslim, Ahmad Mansur Suryanegara

Beliau menilai, gerakan Persis terjebak pada lingkaran fikih ibadah, yang menurutnya terlalu kecil untuk digarap oleh ormas sebesar Persis.

“Persis sekarang ini tidak seperti semula yang sebenarnya sangat aktif dalam perpolitikan. Kalau dikatakan anti politik ya tidak, hanya saja kurang serius pada pemikiran politik,” tambahnya.

Dikatakan Suryanegara, A. Hassan adalah tokoh Persis yang berpengaruh bukan hanya dalam soal fikih, tapi juga dalam politik. Dirinya mencontohkan keberhasilan A. Hassan meng-Islamkan sejumlah pejabat Belanda waktu itu. Masjid Cipaganti merupakan bukti keberhasilan A. Hassan bukan dalam soal fikih.

“Itu Masjid Cipaganti dibangun oleh Wolff Schoemaker yang masuk Islam karena A. Hassan. Di Bandung ini tidak ada Masjid dibangun oleh penjajah, kecuali oleh Schoemaker yang sudah masuk Islam,” ungkap Suryanegara.

“Sekarang ini level kepemimpinan Persis dalam politik tidak ada kearah sepert itu. Pada kelanjutannya pemimpin Persis saat ini tidak sampai berada di atas. Jadi cenderung tertinggal sekarang ini,” katanya.

Suryanegara berharap, Persis bisa kembali terjun dan serius menggeluti politik seperti pada masa awal-awal, dan tidak hanya berfokus pada urusan fikih ibadah seperti saat ini.

“Saya sangat mendukung dan mudah-mudahan berhasil jika Persis terjun kembali ke bidang politik. Karena politik yang dipraktikkan Persis adalah politik untuk kepentingan Islam,” pungkasnya.

sumber:persisalamin.com

Apa Saja Sih Isi di Dalam Ka'bah Itu ?

June 18, 2015

Mengenal Fisik Ka’bah:

Bagian Luar

Bentuk Ka’bah kira-kira segi empat, dibangun dengan batu biru yang keras. Tingginya sampai 15 m. Panjang sisi tempat pancuran air mizab dan sisi depannya adalah 10,1 m. Panjang sisi tempat pintu Ka’bah dan belakangnya adalah 12 m. Pintu Ka’bah setinggi 2 m dari lantai, naik dengan menggunakan tangga seperti tangga mimbar. Saat ini, tangganya terbuat dari kayu berlapis perak yang dihadiahkan oleh salah seorang pengusaha India ke Ka’bah. Tangga tersebut tidak diletakkan di dekat Ka’bah kecuali jika pintu itu akan dibuka untuk kunjungan dalam momen-momen tertentu. Tidak lebih dari 15 kali setahun.



Di sudut sebelah kiri pintu Ka’bah, terdapat Hajar Aswad. Tingginya 1,5 m dari atas lantai thawaf. Orang Arab menyebut sudut (rukun) Ka’bah sesuai arah kemana rukun itu menghadap. Yang menghadap ke Utara dinamai rukun Irak. Yang menghadap ke Barat dinamai rukun Syam. Ke Selatan rukun Yamani. Dan yang ke Timur dinamai rukun Hajar Aswad karena Hajar Aswad berada di sudut tersebut.

Hajar Aswad adalah sebuah batu mengkilat berbentuk oval tidak beraturan. Warnanya hitam kemerah-merahan. Di batu itu terdapat warna merah dengan garis-garis kuning bekas penempelan potongan-potongan Hajar Aswad yang pecah. Diameternya kurang lebih 30 cm. dan dikelilingi dengan bingkai perak setebal 10 cm.

Pancuran yang muncul dari atas atap di bagian tengah dinding rukun utara dan rukun barat adalah mizab rahmah. Mizab ini dibuat oleh al-Hajjaj bin Yusuf dengan tujuan agar air tidak tergenang di atap Ka’bah. Pada tahun 959 H, Sultan Sulaiman al-Utsmani mengganti ujungnya dengan bahan perak. Kemudian pada tahun 1021 H, Sultan Ahmad al-Utsmani mengganti ujungnya dengan perak berukir yang ditulis dengan tinta biru berselang-seling emas. Pada tahun 1273 H, Sultan Abdul Majid al-Utsmani mengirim pancuran air yang seluruhnya terbuat dari emas. Mizab atau pancuran air itulah yang ada sampai sekarang ini.

Di depan mizab terdapat al-hatim. Yaitu bangunan melengkung setengah lingkaran yang kedua ujungnya berada di rukun utara dan barat dengan jarak 2,3 m. Tingginya 1 m dan tebalnya 1,5 m. Bagian ini dibeton dengan batu pualam berukir. Dan di sepanjang bagian atas terdapat tulisan yang dipahat. Jarak dari tengah dinding bagian dalam ke dinding Ka’bah 8,44 m. Ruang yang ada di antara keduanya disebut Hijir Ismail. Tiga meter dari ruang ini, pada masa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam termasuk bangunan Ka’bah. Ada yang menyatakan bahwa Hajar dan Ismail dimakamkan di tempat ini.

Bagian Dalam

Gambar 1

Gambar 1: Salah satu rukun atau sisi Ka’bah al-Musyarrfah. Tampak di bagian atas bagian kain kiswah dalam yang khusus untuk Ka’bah.

Gambar 2

Gambar 2: Lemari di dalam Ka’bah. Posisi lemari ini tepat berada di depan pintu Ka’bah –jika dilihat dari bagian dalam. Di atasnya biasa diletakkan alat pewangi dari asap kayu gaharu yang khusus untuk mengharumi ruangan Ka’bah. Biasanya hal ini dilakukan setelah prosesi pencucian Ka’bah. Di dalam lemari ini juga tersimpan semacam kapur pewangi yang beraroma mawar untuk membaluri dinding Ka’bah agar tetap wangi. Hal itu juga dilakukan setelah dinding-dinding Ka’bah dicuci dengan air zam-zam yang dicampuri dengan air mawar.

Gambar 3

Gambar 3: Ini adalah tempat shalat Rasulullah ﷺ ketika beliau memasuki Ka’bah yang mulia. Raja-raja, gubernur-gubernur Mekah al-Mukaramah, atau tamu kerajaan selalu shalat di tempat ini sebelum memulai prosesi pencucian Ka’bah yang mulia. Mungkin setelahnya bisa jadi orang-orang yang turut serta dalam prosesi pencucian Ka’bah atau masyarakat biasa ikut shalat pula di tempat ini. Kita memohon kepada Allah termasuk orang-orang yang mendapatkan keutamaan itu.

Gambar 4

Gambar 4: Bagian kecil di dinging Ka’bah berupa batu tertentu. Posisinya menghadap tempat shalat Nabi ﷺ tadi. Pada batu tersebut tertulis kalimat “laa ilaaha illallaah, Muhammad rasulullah”.

Gambar 5

Gambar 5: Sebuah pintu yang terdapat di dalam Ka’bah. Pintu ini bukanlah pintu utama Ka’bah. Pintu ini dinamakan pintu taubat. Di dalam pintu tersebut terdapat tangga menuju kea tap Ka’bah.

Gambar 6

Gambar 6: Tiga buah tiang di dalam Ka’bah. Tiang ini terbuat dari kayu yang terbaik dan disepuh dengan emas murni. Bagian atasnya terlihat kain kiswah bagian dalam yang berwarna hijau. Tampak juga pada gambar ini lampu-lampu kecil, tempat pengasapan kayu gaharu, dan wadah-wadah. Benda-benda tersebut adalah hadiah pemberian dari para khalifah, para sultan, para amir, dan para raja sepanjang sejarah Islam untuk Ka’bah yang mulia.

Gambar 7


Gambar 7: Terlihat 3 tiang lainnya yang berada di dalam Ka’bah. Tiga buah tiang yang terbuat dari kayu yang terbaik dan disepuh dengan emas murni. Tampak pada gambar pintu masuk Ka’bah atau dikenal dengan Pintu Ka’bah. Pada gambar ini juga terlihat lemari yang berada di depan Pintu Ka’bah dan di atasnya terdapat alat untuk pengasapan kayu gaharu. Yang digunakan untuk mengharumkan ruang dalam Ka’bah.

sumber : kisah muslim