Larangan Mencabut Uban Dan Menurut Fakta Ilmiah

July 13, 2015

Uban merupakan rambut yang berubah warna dari hitam menjadi putih dan dianggap sebagai sebagai konsekuensi dari usia tua. Dahulu, uban hanya muncul bagi mereka yang telah lanjut usia, namun kini orang yang masih berusia muda bahkan masih anak-anak ada yang rambutnya sudah beruban. Hal ini disebabkan karena faktor genetis ataupun asupan nutrisi dari makanan yang diperolehnya.

Munculnya uban kerap membuat tidak nyaman sehingga ingin segera mencabut  atau mengganti warnanya dengan warna lain. Tidak sedikit pula yang mencabut uban dengan alasan supaya tampak tetap muda.

Ternyata kegiatan mencabut uban dilarang dalam dunia medis. Menurut laporan terbaru dari Livescience.com, rambut abu-abu yang kemudian memutih ini bisa menjadi tanda yang baik sehat. Studi ini dilakukan oleh peneliti dari Museo Museo Nacional de Ciencias Naturales di Spanyol, Ismael Galvan pada tahun 2012 lalu.

Dalam studinya Ismael Galvan telah menemukan bahwa orang yang memiliki uban justru panjang umur dan sehat.  Uban muncul karena berkurangnya kadar melanin yang merupakan faktor utama yang menentukan warna kulit dan rambut seseorang. Kebanyakan melanin akan membuat kulit dan rambut tubuh menjadi gelap. Jika melanin berkurang, ini pertanda bahwa tubuh sehat dan kulit menjadi normal.

Ismael Galvan menambahkan, mencabut uban berbahaya bagi kepala karena akan merusak  kondisi folikel, akar rambut dan saraf-saraf kepala. Dengan mencabut uban akibatnya jumlah rambut akan menipis lalu uban akan terlihat lebih banyak meskipun jumlahnya sama. Selain itu, kerusakan folikel akan berdampak pada kesehatan selaput kepala.

“Jauh dari tanda terkait penuaan, uban mengindikasikan kondisi yang baik,” ungkap Ismael Galvan

Sudah dilarang sejak 1400 tahun silam
Jika sains modern baru menemukan sekitar tiga tahun lalu terkait bahaya mencabut uban, maka Agama Islam telah melarang umatnya sejak 1400 tahun lalu agar tidak mencabut rambut putih ini. Melalui Nabi Muhammad SAW, Allah memerintahkan agar tidak mencabut uban dengan alasan keimanan. Namun ternyata, tidak melulu soal iman, Allah memiliki alasan medis tersendiri terhadap larangan ini.

Muhammad bin Hibban At Tamimi rahimahullah, yang lebih dikenal dengan Ibnu Hibban, dalam kitab Shahihnya menyebutkan pembahasan “Hadits yang menceritakan bahwa Allah akan mencatat kebaikan dan menghapuskan kesalahan serta akan meninggikan derajat seorang muslim karena uban yang dia jaga di dunia.”

Selain itu, Ibnu Hibban membawakan hadits berikut. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah mencabut uban karena uban adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, maka dengan uban itu akan dicatat baginya satu kebaikan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya akan ditinggikan satu derajat,” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Penelitian yang umumnya dilakukan oleh non muslim kerap kali menjadi penguat terhadap kebenaran Islam. Pengetahuan ini didapatkan Nabi Muhammad pada saat zaman masih sangat jauh dari sains dan teknologi. Dimana perintah dan larangan yang Ia berikan, hanya dilakukan  oleh umatnya sebagai bentuk ketaatan atas keimanan kepada Allah SWT. Namun ternyata, perintah dan larangannya memang mengandung pengetahuan yang tidak dibayangkan sebelumnya. Subhanallah.

sumber : infoyunik.blogspot.com

artikel terkait :
1. Kedahsyatan Uban
2. Hukum Mencabut Uban


Satrio Piningit Dalam Agama Wahyu

July 10, 2015


Di musim Pilkada dan Pemilu Nasional, kalau ada para politisi yang dirancang oleh ahli komunikasinya menisbatkan diri sebagai Satrio Piningit, maka itu adalah kebohongan besar. Mana ada politisi berjuang melawan ketidakadilan yang sangat militan sebagaimana militansi seorang Nabi membebaskan perbudakan.

Satrio Piningit dalam tradisi agama-agama langit biasa disebut sebagai paham “messianisme”. Cendikiawan Nurcholish Madjid pernah mengulas lengkap tentang paham ini. Ia mendefinisikan messianisme merupakan faham menantikan datangnya seorang "messiah" yang diharapkan menyelamatkan umat manusia.

Pembebasan tersebut dilakukan dengan cara berjuang melawan perilaku dan watak seenak perut sendiri sebuah rezim. Karena itu tema paling menonjol dari kehadiran seorang Messias adalah melawan ketidakadilan.

Perkataan "messiah" berasal dari bahasa Ibrani, yaitu "messiah". Kata ini padanan dari perkataan Arab “al-masih”. Dalam sejarah, mesianisme merupakan faham keagamaan yang sangat kuat dan muncul pertama kali di kalangan bangsa Yahudi. Ketika itu kaum Yahudi mengalami perbudakan di Babilonia sekitar tujuh abad lebih sebelum Masehi.

Perbudakan itu terjadi sebagai akibat kekalahan mereka menghadapi serbuan tentera Nebukadnezar yang menghancurkan negeri mereka. Ketika itu wilayah negeri Yahudi meliputi Samaria dan Judea, di Kanaan di Palestina Selatan dan di Yerusalem, tepatnya di Bait al-Maqdis yang menjadi ibukota mereka. Kaum Yahudi kala itu kalah, lalu diboyong ke lembah Mesopotamia untuk kerja paksa.

Dalam keadaan sangat tidak berdaya, kaum Yahudi begitu putus asa, sampai-sampai mereka memohon pembebasan kepada Tuhan. Merasa sebagai "manusia pilihan" (the chosen people), mereka yakin Tuhan pasti mengabulkan do'anya, yaitu dari langit akan diturunkan seseorang yang diutus sebagai juru selamat. Ia adalah seorang pemimpin agama sekaligus sebagai penguasa seperti raja. Secara pelahan tapi pasti, keyakinan pada kehadiran juru selamat dari langit  tumbuh permanen dalam bentuk kepercayaan keagamaan.

Tapi sebetulnya, perkataan "mesiah" yang padanannya dalam bahasa Arab "al-masih" mengandung arti yang sederhana. Secara harfiah, al-masih artinya "orang yang diusapi". Arti harfiah ini seringkali digunakan dalam bahasa Inggris dengan perkataan "the annointed one" atau wu’ dalam perkataan kaum muslim yang berarti “mengusap kepala”. Dan bukan kebetulan perkataan ini kemudian menjadi kalimat wudhu yang menekankan pada pensucian diri sebelum ritual shalat atau menghadap Tuhan.

Pengusapan kepala ini kalangan kaum Yahudi atau Bani Isra'il merupakan bagian penting dari upacara pengangkatan seseorang menjadi pemimpin agama sekaligus berperan sebagai penguasa atau raja. Kaum Yahudi menggunakan cara pengusapan kepala ini terhadap Nabi Dawud. Karena itulah, sebagai seorang yang berasal dari Bani Isra’il, Nabi Isa putera Maryam yang bergelar “al-Masih” merupakan pengakuan masyarakat kepadanya sebagai seorang pemimpin agama terkemuka.

Jadi gelar al-Masih dalam sistem keagamaan yang berakar dalam kebiasaan kalangan Yahudi, sebetulnya tidak secara khas hanya untuk Nabi Isa saja, tapi juga untuk para pemimpin agama di kalangan kaum Yahudi saat itu.

Tradisi semacam itu kemudian berkembang sedemikian rupa, dan digunakan oleh para penguasa Vatikan dalam memberikan berkah. Atau dalam pengangkatan raja-raja di Eropa, terutama di Inggris, yang seringkali kepalanya diusapi. Ini pertanda bahwa seseorang yang tampil sebagai penguasa mesti mensucikan diri. Sebab tugasnya yang memangku amanat yang agung.

Hari ini, seseorang yang tampil sebagai penguasa begitu mudah mengkhianati amanat tersebut. Pengusapan kepala yang disertai dengan sumpah memangku amanat tak lebih dari sekedar seremoni. Tidak ada perjuangan yang tampak sangat militan dari seorang pemimpin.

Di masa sekarang, perbudakan itu berupa cengkraman kaum pemodal. Mereka bukan saja menindas rakyat dengan memonopoli di segala sektor perekonomian, tapi juga menguasai kebijakan politik dengan menjadikan para elit politik, birokrat dan aparat sebagai ‘budak’ atau orang suruhannya.

Maka, dalam keadaan khianat terhadap amanat rakyat itulah, sebuah bangsa akan merasakan nasib sebagaimana halnya kaum Yahudi ketika masih menjadi budak. Mereka selalu mengharapkan perubahan nasib dan datangnya Juru Selamat dari langit.

Kalau menyambung sejarah penantian bangsa Yahudi yang terasing di Babilonia, pada akhirnya memang mereka dibebaskan dari perbudakan. Tapi itu bukan oleh kehadiran sang Juru Selamat,  melainkan oleh sebuah peristiwa.

Peristiwa itu adalah peperangan antara bangsa Persia versus Babilonia, dan kaum Yahudi ikut berjasa mengalahkan penguasa Babilonia. Peristiwa ini juga mengingatkan pada sejarah bangsa Inggris yang memenangi Perang Dunia ke-II, dan membalas jasa kepada kaum Zionis Yahudi dengan membuka jalan kepada mereka untuk membangun negara Israel di atas tanah Palestina..

Bangsa Persia pada masa dinasti Achaemenid juga mengizinkan kaum Yahudi kembali dari Babilonia ke Palestina. Maka tak mengherankan bila kaum kaum Yahudi saat itu menganggap bahwa bangsa Persia sebagai Juru Selamat atau Messiah. Tapi, karena yang memimpin mereka kembali ke Palestina itu adalah seorang nabi yang bernama 'Uzayr, maka banyak orang Yahudi yang percaya bahwa Uzayr inilah Sang Juru selamat sesungguhnya. Bahkan sekelompok orang Yahudi yakin tokoh ini merupakan “anak Allah” (ibn al-Lah). ***

sumber : indonesianreview.com

Pingin Awet Muda Dan Panjang Umur Rajinlah Berpuasa

June 30, 2015


Berpuasa adalah kewajiban bagi semua muslim di dunia. Tidak hanya sebagai ibadah, puasa juga membawa banyak sekali manfaat bagi kesehatan Anda. Seperti yang dilansir oleh dailymail.co.uk, sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa puasa mampu memperlambat penuaan dan memperpanjang hidup.



“Pemotongan jumlah kalori yang Anda makan hingga setengah, selama lima hari dalam sebulan akan membantu Anda hidup lebih lama.”ungkap para ilmuwan.

Dan efek baik itu akan terus berlangsung meskipun Anda kembali ke diet normal.

Para peneliti menciptakan ‘diet meniru puasa’ di mana efek menguntungkan dari puasa dapat dirasakan hanya dengan berdiet.

“Puasa ketat sulit bagi orang untuk menjalaninya, dan juga bisa berbahaya, jadi kami mengembangkan diet yang kompleks yang memicu efek yang sama dalam tubuh.” kata Profesor Vaiter Longo, USD Davis School of Gerontology.

Diet ini dilakukan dengan mengurangi jumlah kalori yang dimakan sekitar 34-54 %.

Itulah keuntungan melakukan puasa menurut berbagai penelitian. Bahkan orang yang tidak menjalankan puasa sebagai kewajiban, membuat diet yang menyerupai dan persis puasa agar dapat merasakan keuntungannya.

sumber: vemala.com

Trik Dapat Ampunan Dari Alloh

June 29, 2015


Meraih ampunan Allah SWT pada bulan Ramadhan adalah idaman Muslim, terutama bagi pendosa dan ahli maksiat. Adalah kerugian besar jika bulan suci ini hadir sementara ia tidak meraih ampunan-Nya. Sebab, Ramadhan merupakan bulan yang penuh ampunan Allah SWT.

Pada bulan yang penuh berkah ini, Allah membuka “bazar” ampunan seluas-luasnya. Pada bulan bertabur rahmat ini, ada amalan wajib yaitu shaum Ramadhan dan amalan sunah yaitu qiyam Ramadhan yang ditegaskan Nabi Muhammad mampu menghapuskan dosa yang lalu.



“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari, nomor 38 dan Muslim nomor 760).

“Barangsiapa shalat malam Ramadhan (tarawih dan witir) karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR Bukhari, nomor 37 dan Muslim, nomor 759)

Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua dosa-dosa yang telah lalu bisa dihapuskan oleh puasa Ramadhan dan shalat tarawih. Dosa itu sebatas dosa-dosa kecil. Sementara, dosa-dosa besar tidak akan terhapus hanya dengan puasa Ramadhan dan shalat tarawih.

“Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang kalian diperintahkan untuk menjauhinya, niscaya Kami akan menghapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian dan Kami memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia (surga).” (QS An-Nisa [4]: 31).

Rasulullah berkhutbah kepada kami, cerita Abu Hurairah melalui Abu Said al-Khudry, dari atas mimbar. Beliau bersabda: “Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya. Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya. Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya.”
Beliau lalu terdiam sehingga setiap orang di antara kami mulai menangis karena sedih mendengar sumpah beliau. “Tiada seorang hamba pun yang shalat lima waktu, shaum Ramadhan dan menjauhi tujuh dosa besar, melainkan akan dibukakan baginya pintu-pintu surga pada hari kiamat, sampai suara pintu-pintu surga itu berderit-derit.”

Lalu, beliau membacakan ayat: “Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang kalian diperintahkan untuk menjauhinya, niscaya Kami akan menghapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian.” (QS An-Nisa [4]: 31). (HR An-Nasai, nomor 2.438, Al-Hakim nomor 719 dan 2.943, serta Ibnu Hibban, nomor 1.748. Dinyatakan sahih oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi).

Dengan demikian, terhapusnya dosa oleh amal Ramadhan adalah dosa kecil sementara dosa besar belum atau tidak, kecuali dengan tobat yang serius, yaitu tobat nasuha (baca QS At-Tahrim [66]: 8).

Dengan memahami hal ini, harusnya kita semakin terpacu untuk segera bertaubat dan  menyusulnya dengan beramal saleh. Berikutnya, tauhid yang bersih merupakan kunci  meraih ampunan. Namun, hal ini tidaklah sesederhana dan semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang.

Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: Allah berfirman, "Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi lalu menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR Tirmidzi, dan dia menghasankannya).

Hadis yang agung ini menunjukkan bahwa tauhid merupakan syarat untuk bisa meraih ampunan Allah. Karena itu, jadikan Ramadhan ini sebagai momentum membersihkan tauhid kita dari kesyirikan dan hal lain yang bakal merusakkan kebersihannya. Wallahu a'lam.

oleh : ustd arifin ilham
sumber : republika

Cerita Batu Hajar Aswad Yang Belum Di Ketahui Orang

June 19, 2015



Salah satu bagian Kabah yang memilki kisah panjang adalah Hajar Aswad. Batu yang disebut berasal dari surga itu banyak diperebutkan orang.

Bahkan, saat dilakukan renovasi yang mengubah total bentuk Kabah pada Zaman sebelum Kenabian, hampir terjadi pertumpahan darah. Gara-garanya, semua suku berebut untuk meletakkan Hajar Aswad ke posisinya. Mengangkat Hajar Aswad dan menempatkan ke posisi semula memang menjadi sebuah kehormatan bagi suku-suku itu.

Dan sesepuh Suku Quraisy kemudian mengambil jalan tengah. Mereka bersepakat menyerahkan keputusan peletakan Hajar Aswad kepada orang pertama yang masuk ke Masjidil Haram. Dan ternyata orang pertama itu adalah Nabi Muhammad.

Dengan bijak, Nabi Muhammad memutuskan batu hitam itu dibawa dengan menggunakan kain sehingga setiap kepala suku yang berebut itu bisa membawa batu itu secara bersama-sama. Sehingga pertumpahan darah bisa dielakkan.

Semula, Hajar Aswad adalah sebuah batu utuh berdiameter sekitar 30 sentimeter. Namun, setelah terjadi peristiwa, batu itu pecah dan tersisa delapan keping batuan. Pecahan-pecahan itul kemudian disatukan dengan bingkai perak, lalu dipasangkan ke tempat asalnya.

Semua sepakat yang menyebabkan terpecah-belahnya Hajar Aswad itu adalah kelompok Ismailiyah Bahrain yang disebut Qarmatians yang melakukan invasi ke Mekah. Mereka menyatakan ibadah haji merupakan tindakan tahayul. Mereka juga membunuh sekitar 70 ribu jamaah haji dan membuang tubuh mereka ke sumur Zamzam.

Tak puas dengan tindakan biadab itu, mereka mengambil Hajar Aswad. Mereka menguasai Hajar Aswad selama 22 tahun sejak tahun 317 Hijriyah. Kemudian meminta tebusan hingga akhirnya dipaksa menyerahkan batu itu oleh Khalifah Abassiah.

Saat dikembalikan, batu itu sudah terpecah-pecah. Dan satu-satunya cara untuk menjaga batu itu tetap utuh adalah mengikat mereka dengan kerangka perak. Beberapa sejarawan menceritakan bahwa masih ada beberapa bagian dari batu itu yang hilang.

Begitulah sebagian kisah Kabah yang belum banyak terungkap. Setelah melalui ujian panjang, Kabah tetap tegak. Menjadi kompas setiap muslim di seluruh planet bumi untuk salat. Ia kokoh sebagai tempat paling disucikan umat Islam. Dulu maupun sekarang.

sumber: dream.co.id

Persis itu Organisasi Politik bukan Organisasi Fiqih ?

Persis itu mula-mula adalah organisasi yang berdiri di tengah penjajahan tahun 1923 yang sangat aktif dalam politik. Tapi pada kelanjutannya Persis itu menjadi lembaga kefikihan saja yang dibicarakan.Demikian dikatakan Sejarawan Muslim, Ahmad Mansur Suryanegara

Beliau menilai, gerakan Persis terjebak pada lingkaran fikih ibadah, yang menurutnya terlalu kecil untuk digarap oleh ormas sebesar Persis.

“Persis sekarang ini tidak seperti semula yang sebenarnya sangat aktif dalam perpolitikan. Kalau dikatakan anti politik ya tidak, hanya saja kurang serius pada pemikiran politik,” tambahnya.

Dikatakan Suryanegara, A. Hassan adalah tokoh Persis yang berpengaruh bukan hanya dalam soal fikih, tapi juga dalam politik. Dirinya mencontohkan keberhasilan A. Hassan meng-Islamkan sejumlah pejabat Belanda waktu itu. Masjid Cipaganti merupakan bukti keberhasilan A. Hassan bukan dalam soal fikih.

“Itu Masjid Cipaganti dibangun oleh Wolff Schoemaker yang masuk Islam karena A. Hassan. Di Bandung ini tidak ada Masjid dibangun oleh penjajah, kecuali oleh Schoemaker yang sudah masuk Islam,” ungkap Suryanegara.

“Sekarang ini level kepemimpinan Persis dalam politik tidak ada kearah sepert itu. Pada kelanjutannya pemimpin Persis saat ini tidak sampai berada di atas. Jadi cenderung tertinggal sekarang ini,” katanya.

Suryanegara berharap, Persis bisa kembali terjun dan serius menggeluti politik seperti pada masa awal-awal, dan tidak hanya berfokus pada urusan fikih ibadah seperti saat ini.

“Saya sangat mendukung dan mudah-mudahan berhasil jika Persis terjun kembali ke bidang politik. Karena politik yang dipraktikkan Persis adalah politik untuk kepentingan Islam,” pungkasnya.

sumber:persisalamin.com

Apa Saja Sih Isi di Dalam Ka'bah Itu ?

June 18, 2015

Mengenal Fisik Ka’bah:

Bagian Luar

Bentuk Ka’bah kira-kira segi empat, dibangun dengan batu biru yang keras. Tingginya sampai 15 m. Panjang sisi tempat pancuran air mizab dan sisi depannya adalah 10,1 m. Panjang sisi tempat pintu Ka’bah dan belakangnya adalah 12 m. Pintu Ka’bah setinggi 2 m dari lantai, naik dengan menggunakan tangga seperti tangga mimbar. Saat ini, tangganya terbuat dari kayu berlapis perak yang dihadiahkan oleh salah seorang pengusaha India ke Ka’bah. Tangga tersebut tidak diletakkan di dekat Ka’bah kecuali jika pintu itu akan dibuka untuk kunjungan dalam momen-momen tertentu. Tidak lebih dari 15 kali setahun.



Di sudut sebelah kiri pintu Ka’bah, terdapat Hajar Aswad. Tingginya 1,5 m dari atas lantai thawaf. Orang Arab menyebut sudut (rukun) Ka’bah sesuai arah kemana rukun itu menghadap. Yang menghadap ke Utara dinamai rukun Irak. Yang menghadap ke Barat dinamai rukun Syam. Ke Selatan rukun Yamani. Dan yang ke Timur dinamai rukun Hajar Aswad karena Hajar Aswad berada di sudut tersebut.

Hajar Aswad adalah sebuah batu mengkilat berbentuk oval tidak beraturan. Warnanya hitam kemerah-merahan. Di batu itu terdapat warna merah dengan garis-garis kuning bekas penempelan potongan-potongan Hajar Aswad yang pecah. Diameternya kurang lebih 30 cm. dan dikelilingi dengan bingkai perak setebal 10 cm.

Pancuran yang muncul dari atas atap di bagian tengah dinding rukun utara dan rukun barat adalah mizab rahmah. Mizab ini dibuat oleh al-Hajjaj bin Yusuf dengan tujuan agar air tidak tergenang di atap Ka’bah. Pada tahun 959 H, Sultan Sulaiman al-Utsmani mengganti ujungnya dengan bahan perak. Kemudian pada tahun 1021 H, Sultan Ahmad al-Utsmani mengganti ujungnya dengan perak berukir yang ditulis dengan tinta biru berselang-seling emas. Pada tahun 1273 H, Sultan Abdul Majid al-Utsmani mengirim pancuran air yang seluruhnya terbuat dari emas. Mizab atau pancuran air itulah yang ada sampai sekarang ini.

Di depan mizab terdapat al-hatim. Yaitu bangunan melengkung setengah lingkaran yang kedua ujungnya berada di rukun utara dan barat dengan jarak 2,3 m. Tingginya 1 m dan tebalnya 1,5 m. Bagian ini dibeton dengan batu pualam berukir. Dan di sepanjang bagian atas terdapat tulisan yang dipahat. Jarak dari tengah dinding bagian dalam ke dinding Ka’bah 8,44 m. Ruang yang ada di antara keduanya disebut Hijir Ismail. Tiga meter dari ruang ini, pada masa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam termasuk bangunan Ka’bah. Ada yang menyatakan bahwa Hajar dan Ismail dimakamkan di tempat ini.

Bagian Dalam

Gambar 1

Gambar 1: Salah satu rukun atau sisi Ka’bah al-Musyarrfah. Tampak di bagian atas bagian kain kiswah dalam yang khusus untuk Ka’bah.

Gambar 2

Gambar 2: Lemari di dalam Ka’bah. Posisi lemari ini tepat berada di depan pintu Ka’bah –jika dilihat dari bagian dalam. Di atasnya biasa diletakkan alat pewangi dari asap kayu gaharu yang khusus untuk mengharumi ruangan Ka’bah. Biasanya hal ini dilakukan setelah prosesi pencucian Ka’bah. Di dalam lemari ini juga tersimpan semacam kapur pewangi yang beraroma mawar untuk membaluri dinding Ka’bah agar tetap wangi. Hal itu juga dilakukan setelah dinding-dinding Ka’bah dicuci dengan air zam-zam yang dicampuri dengan air mawar.

Gambar 3

Gambar 3: Ini adalah tempat shalat Rasulullah ﷺ ketika beliau memasuki Ka’bah yang mulia. Raja-raja, gubernur-gubernur Mekah al-Mukaramah, atau tamu kerajaan selalu shalat di tempat ini sebelum memulai prosesi pencucian Ka’bah yang mulia. Mungkin setelahnya bisa jadi orang-orang yang turut serta dalam prosesi pencucian Ka’bah atau masyarakat biasa ikut shalat pula di tempat ini. Kita memohon kepada Allah termasuk orang-orang yang mendapatkan keutamaan itu.

Gambar 4

Gambar 4: Bagian kecil di dinging Ka’bah berupa batu tertentu. Posisinya menghadap tempat shalat Nabi ﷺ tadi. Pada batu tersebut tertulis kalimat “laa ilaaha illallaah, Muhammad rasulullah”.

Gambar 5

Gambar 5: Sebuah pintu yang terdapat di dalam Ka’bah. Pintu ini bukanlah pintu utama Ka’bah. Pintu ini dinamakan pintu taubat. Di dalam pintu tersebut terdapat tangga menuju kea tap Ka’bah.

Gambar 6

Gambar 6: Tiga buah tiang di dalam Ka’bah. Tiang ini terbuat dari kayu yang terbaik dan disepuh dengan emas murni. Bagian atasnya terlihat kain kiswah bagian dalam yang berwarna hijau. Tampak juga pada gambar ini lampu-lampu kecil, tempat pengasapan kayu gaharu, dan wadah-wadah. Benda-benda tersebut adalah hadiah pemberian dari para khalifah, para sultan, para amir, dan para raja sepanjang sejarah Islam untuk Ka’bah yang mulia.

Gambar 7


Gambar 7: Terlihat 3 tiang lainnya yang berada di dalam Ka’bah. Tiga buah tiang yang terbuat dari kayu yang terbaik dan disepuh dengan emas murni. Tampak pada gambar pintu masuk Ka’bah atau dikenal dengan Pintu Ka’bah. Pada gambar ini juga terlihat lemari yang berada di depan Pintu Ka’bah dan di atasnya terdapat alat untuk pengasapan kayu gaharu. Yang digunakan untuk mengharumkan ruang dalam Ka’bah.

sumber : kisah muslim








Abu Nawas Si Kabayan Dari Timur Tengah

March 19, 2015


Tuhanku, hamba tidaklah pantas menjadi penghuni surga (Firdaus).
Namun, hamba juga tidak kuat menahan panas api neraka.
Maka perkenankanlah hamba bertobat dan ampunilah dosa-dosa hamba.
Karena sesungguhnya Engkau Pengampun dosa-dosa besar.

Download Game Gaza Man Palestina Melawan Agresi Israel

March 18, 2015



Kemenangan pejuang Gaza dalam perang 51 hari melawan Israel Agustus tahun lalu memiliki daya pikat tersendiri bagi para kreatif Google, hingga menjadikannya sebuah game seru yang bisa diunduh di Google Playstore.

www.iluni-ppigarogol.blogspot.com sudah tampil di halaman utama google

March 17, 2015



Tak di kira akhirnya blog Himpunan Alumni / mantan santri persatuan islam 73 ini, bisa tampil di halaman utama google, dengan keyword “ Persatuan Islam”.

Perspektif Lain dari Wahabi

March 2, 2015

Menurut sejarah, walau sebagian masih ada yang menafikan kenyataan ini, istilah Wahabi dibuat fobia oleh sebagian kita. Lalu, nisbah sebenarnya siapa Wahabi yang mestinya patut dijadikan fobia itu?