Keajaiban AlQuran Dan Fakta Ilmiah

September 30, 2010

Ilmuwan Mesir, Prof Dr Zagloul Mohamed El-Naggar, mengatakan semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), semakin terungkap pula keajaiban kitab suci Alquran. "Alquran bukan buku ilmu pengetahuan. Tapi ayat-ayatnya mengenai alam semesta (kauniyah) kini terbukti dalam penemuan-penemuan ilmiah di abad modern ini," kata Prof Naggar dalam ceramahkanya di Aula Harun Nasution, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Kamis.

Pakar ilmu bumi (geologi) tersebut mengupas beragam penemuan ilmiah mengenai alam semesta yang mengamini hakekat kebenaran Alquran. Sebagai contoh, ayat 6 Surat Al Thur, "Al Bahrul Masjur" (Demi laut yang --di dalam tanah bawah laut itu-- ada api). "Terbukti secara ilmiah oleh para ahli geologi dan ilmu kelautan bahwa dasar semua samudera dipanasi oleh jutaan ton magma yang keluar dari perut bumi," katanya.

Menurut peraih doktor geologi lulusan Universitas Wales, Inggris pada 1963 itu, magma tersebut keluar melalui jaringan rengkahan raksasa yang secara total merobek lapisan litosfir dan sampai ke lapisan astenosfir. "Para ilmuwan yang jujur akan kagum melihat kepeloporan Al Quran dan hadis-hadis Nabi terkait petunjuk tentang fakta-fakta ilmiah bumi, yang baru dapat dibuktikan pada akhir abad ke-20 seiring dengan kemajuan iptek," kata ilmuwan yang telah menghafal semua 30 juz Alquran saat ia berusia sepuluh tahun itu.

Fakta ilmiah lain, katanya, yaitu ayat 15 dan 16 Surat At Takwir: "Fala Uqsimu bil khunnas. Al Jawaril Kunnas" (Aku bersumpah dengan bintang-bintang yang tak tampak. Yang bergerak sangat cepat). Prof Naggar menjelaskan, para ulama dahulu menafsirkan ayat tersebut secara metaforis, namun para ahli astronomi pada akhir abad 20 menemukan fakta ilmiah, yaitu apa yang disebut Black Hole (Lubang Hitam).

Black hole adalah planet yang ditandai dengan densitas yang tinggi dan gravitasi yang kuat, tempat zat dan semua bentuk energi termasuk cahaya tidak mungkin lepas dari perangkapnya. Disebut lubang hitam karena ia sangat gelap tak terlihat, dengan kecepatan geraknya diperkirakan mencapai 300 ribu km per detik.

Black holes dianggap sebagai fase tua kehidupan bintang, yang didahului ledakan dan zatnya kembali menjadi nebula. "Fakta ini baru terungkap pada akhir abad 20, yakni 14 abad setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW," kata Prof Naggar.

Sumber: republika.co.id

Istighfar Dan Keutamaanya

Muhammad Shalih Al-Khuzaim dalam bukunya Shifat Shalat Qiyamullail, menjelaskan bahwa istighfar merupakan penutup amal saleh, penutup shalat, haji, puasa, dan juga penutup majelis. Istighfar berfungsi untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang diperbuat selama melaksanakan ibadah tersebut. Selain itu, istighfar juga sebagai penyebab utama mendapatkan ampunan Allah SWT.

Karena itu, setiap Muslim hendaknya memperbanyak istighfar dalam berbagai kesempatan. Minimal mengucapkan: Astaghfirullah, Rabbighfirli, Allahummaghfirli, dan yang lainnya. Melalui istighfar tersebut seseorang akan memperoleh banyak keutamaan.

Pertama, dihapus kejelekannya dan diangkat derajatnya. "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS An-Nisa' [4]: 110).

Kedua, dilapangkan rezeki, anak, harta, dan penyebab turunnya hujan. "Maka Aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?" (QS Nuh [71]: 10-13).

Ketiga, ditambah kekuatannya. "Dan (dia berkata): 'Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa'." (QS Hud [11]: 52).

Keempat, dilenyapkan dosanya. Setiap dosa meninggalkan noda hitam pada hati. Noda hitam bisa lenyap dengan melakukan istighfar. "Sesungguhnya bila seorang Mukmin melakukan satu dosa, pada hatinya timbul satu noda hitam. Bila dia bertobat, berhenti dari maksiat, dan beristighfar, niscaya mengilap hatinya." (HR Ahmad).

Kelima, dimudahkan segala urusannya. "Barangsiapa membiasakan diri untuk beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan, akan memberikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).

Untuk itu, ketahuilah, dalam sebuah atsar disebutkan bahwa, "Sesungguhnya Iblis pernah berkata: 'Aku membinasakan manusia dengan dosa, dan mereka membinasakanku dengan La Ilaha Illallah dan istighfar'." Wallahu a'lam.

sumber : republika.co.id

Siapakah Manusia Yang Beruntung Itu

Dalam bahasa Arab, kata al-falaah berasal dari al-falh yang artinya petani. Sedangkan falaha maknanya menunjukkan pada aktivitas yang dilakukan petani, yaitu mencangkul, menggali tanah, atau membuat lubang di tanah untuk menyimpan benih. Menurut ahli bahasa Arab maknanya sama dengan al-syaqq, yaitu membelah. (Shafwah Al-Tafaasiir [1])

Kata muflih, diterjemahkan dengan orang-orang beruntung atau memperoleh apa yang dimohon, adalah karena melihat proses yang biasa dilakukan oleh petani, di antaranya menyiram dan memberi pupuk. Pekerjaan ini biasanya dilakukan terus-menerus sehingga untuk sampai kepada waktu panen membutuhkan waktu yang cukup lama.

Selain itu, bisa juga dipahami bahwa yang dimaksud al-muflih adalah orang yang berusaha secara konsisten menanam benih amal saleh di dunia, kemudian menjaga dan menyuburkannya sehingga dia memperoleh hasilnya di akhirat nanti, yaitu mendapatkan surga dan selamat dari neraka.

Lawan dari kata al-falh adalah al-kuffar. Maknanya juga petani, tetapi dalam aktivitas yang lain. Menurut ahli bahasa, kata al-kuffar maknanya adalah al-ghithaa' yang berarti menutup, yakni menimbun benih dengan tanah. Berdasarkan uraian ini, bisa disimpulkan bahwa aktivitas al-falh dan al-kuffar merupakan dua aktivitas yang berlawanan, yaitu pertama menggali lubang dan yang kedua menutup lubang.

Karena itu, orang yang muflih adalah orang yang senantiasa membuka pintu rahmat Allah SWT. Apa pun yang dikerjakannya semata-mata untuk mencari karunia dan rahmat Allah SWT. Maka, apabila karakter muflih ini bersemayam pada diri seorang pemimpin, niscaya ia akan menggunakan kemampuannya untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah. Dalam persoalan bangsa, ia akan menggunakan potensinya untuk mewujudkan negeri yang aman dan diridai oleh Allah SWT.

Karena itu, yang dibutuhkan bangsa ini adalah orang-orang yang senantiasa menggunakan kemampuannya untuk perbaikan, bukan manusia-manusia yang hanya memikirkan kekuasaan, kekayaan, jabatan, atau popularitas. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang memiliki keyakinan bahwa apa yang dilakukannya nantinya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Itulah manusia yang muflih (beruntung), yaitu mereka yang beriman kepada Allah, Alquran, hari akhir, mendirikan shalat, menunaikan zakat. Mereka adalah orang yang senantiasa menggali potensi untuk mewujudkan kemaslahatan dan kebaikan, bukan menciptakan kemungkaran dan kerusakan. Wallahu A'lam.

Sumber : Republika Co.id

Telaah Kritis Atas Teori Memesis Alquran Geiger

al-quran2 Abraham Geiger (1810-1874), dianggap sebagai sarjana pertama yang menerapkan pendekatan kritik-historis terhadap Alquran. Belakangan, konsep tersebut mendapatkan balasan, yang dimana Alquran diposisikan sebagai `teks polifonik' dan bukan mimesis (tiruan) dari teks-teks sebelumnya, seperti yang didengungkan Geiger.

Kecenderungan penelitian seperti itu boleh dikatakan sebagai `tren baru studi historis-kritis terhadap Alquran'. Namun, proyek tersebut memiliki tiga penyangga utama. Pertama, dokumentasi atas manuskrip-manuskrip Quran awal berikut variasi qira'at-nya terlebih dahulu diperhatikan. Tapi, pendokumentasian itu tidak ditujukan untuk membuat teks edisi kritis Alquran. Jika ditilik dari manuskrip Alquran, mereka hanya membuat data bank, seperti lokasi, penanggalan, dan aspek-aspek paleografis dari setiap manuskrip.

Saat ini, bank data terdiri atas 250 entri dan setiap entri memiliki sejumlah foto manuskrip. Jumlah foto yang telah digitalisasi dalam beberapa komputer mencapai 3.500. Sementara bank data tentang variasi bacaan Alquran, seseorang dapat menemukan semua cara baca (qira'at) Alquran, baik qira'at yang dianggap sebagai qira'at mutawatirah (diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi), qira'at masyhurah (diriwayatkan oleh relatif banyak perawi), maupun qira'at syadzdzah (yang tidak termasuk kedua macam qira'at tersebut).

Penyangga kedua, para sarjana yang terlibat dalam proyek tersebut juga dituntut melakukan penelitian dan kajian serta membuat bank data terkait dengan apa yang mereka sebut dengan Texte aus der Welt des Quran (teks-teks di sekitar Alquran). Target dari kajian tersebut adalah menemukan kesamaan teks Alquran dengan teks-teks lain pada masa turunnya wahyu Quran.

Kajian seperti ini dikenal dengan istilah `intertekstualitas' antara ayat-ayat Aquran dan teks-teks dari tradisi pra-Islam, seperti Alkitab, teks Yahudi pasca-biblikal, dan puisi Arab klasik. Mereka menafsirkan Intertekstualitas ini, sebagai landasan agar menguatkan rekonstruksi teks-teks yang ada di sekitar Alquran (Marx 2008:51).

Jika, para orientalis abad ke-19 memahami Alquran hanya merupakan sekumpulan imitasi/tiruan dari teks-teks pra-Islam, mereka kebalikannya. Bahkan mereka dapat melakukan penelitian seobjektif mungkin, yang sampai pada kesimpulan bahwa Alquran bukanlah `teks epigonik', yang merupakan hasil imitasi beberapa teks lain dari tradisi praIslam. (Neuwirth 2008:16; Wawancara 1 Juli 2010). 

Sumber : Republika.co.id

Benarkah AlQuran Sama Dengan Text Agama Lain

alquran

Jika, para orientalis abad ke-19 memahami Alquran sebagai kumpulan imitasi/tiruan dari teks-teks pra-Islam, Anglika Neuwirth, Nicolai Sinai, Michael Marx, dan Dirk Hartwig kebalikannya. Mereka memosisikan Alquran dalam penelitian seobjektif mungkin. Kesimpulannya Alquran bukanlah `teks epigonik', yang merupakan hasil imitasi beberapa teks lain dari tradisi praIslam.

Alquran, ditegaskan mereka, walaupun dalam beberapa kasus memiliki paralelitas dan kemiripan dengan teks-teks lain, namun 'independensinya' tetap terjaga. Hal itu terlihat dari karakteristik dari Alquran dan dinamikanya, baik dari segi bahasa maupun isi.

Neuwirth pun membandingkan salah satu surat di Alquran yakni al-Rahman dengan di kitab Zabur. Menurut dia, walaupun kedua teks tersebut memiliki paralelitas/interseksi, namun tetap Alquran memiliki gaya sendiri dalam struktur sastra dan spirit, bahkan lebih spesifik dalam hal isi dan pesan (Neuwirth 2008:157-189).

Pemikiran yang tidak jauh berbeda juga diperlihatkan Nicolai Sinai ketika meneliti QS. An-Najm. Dirk Hartwig, ketika diwawancarai tanggal 2 Juli, tak bisa menahan kritikkannya terhadap Christoph Luxemberg yang mengatakan bahwa Alquran adalah salinan teks dari tradisi Kristen yang berbahasa Syro-Aramaik.

Dan, penyangga terakhir, mereka telah dan sedang memproduksi apa yang mereka sebut sebagai 'der historischkritische literaturwissenschaftliche Kommentar des Quran' (interpretasi historis-kritis dan sastrawi terhadap Alquran). Konstruksi atas interpretasi ini dibangun melalui empat pondasi.

Teks Alquran dan terjemahannya dalam bahasa Jerman, adalah pondasi pertama. Teks Arab didasarkan pada qiara'at Hafsh dari `Asim. Terjemahan Alquran sebagian besar berasal dari terjemahan Rudi Paret dengan beberapa penyesuaian tertentu. Pondasi kedua adalah studi tentang urutan kronologis wahyu.

Dalam posisi ini, mereka ingin merekonstruksi dinamika teks Alquran sehubungan dengan aspek linguistik/sastranya. Juga, apa yang mereka sebut "kritik sastra" dalam arti mereka memberikan penjelasan struktur sastra Alquran dalam menyampaikan pesan tertentu.

sumber : Republika.co.id

Disney Izinkan Karyawatinya Berjilbab

September 29, 2010

Disneyland akhirnya mengizinkan karyawatinya me ngenakan jilbab di tempat kerja. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Councilon American-Islamic Relations (CAIR) cabang Los Angeles, Senin (27/9) waktu setempat. Ini merupakan buah advokasi yang dilakukan lembaga tersebut.

“Kami senang Disney menemukan cara untuk memenuhi kewajiban agama pekerja Muslimnya,” kata Wakil Direktur Eksekutif CAIR cabang Los Angeles, Ameena Qazi seperti dikutip US Newswire. Ini sebuah pesan bagi para pekerja yang beragama minoritas bahwa mereka disambut baik untuk bergabung dengan tim Disney.

Selama bertahun-tahun CAIR yang berkantor Los Angeles ataupun di kantor pusat menerima keluhan dari perempuan Muslim, yang belum diizinkan oleh Disney untuk menda patkan pekerjaan di bagian depan. Jilbab menjadi alasan manajemen Disney menjalankan kebijakan itu.

Pekan lalu, Direktur Eksekutif CAIR di Los Angeles, Hussam Ay loush, melayangkan surat ke se jumlah eksekutif di Disney. Isinya masukan agar mereka mengubah kebijak annya agar mengakomodasi ke ber agaman di perusahaan mereka. Termasuk menerima perempuan Muslim yang berjilbab bekerja di sana.

Ayloush meminta agar Muslimah berjilbab yang sudah diterima be kerja tetap dipertahankan bekerja dan diperbolehkan tetap berjilbab.

Hal sama, kata dia, mestinya juga di berlakukan kepada karyawan lain nya yang karena ajaran agamanya mengenakan pakaian tertentu. “Kami mendesak Disney memberi ruang,” ujarnya.

Ini terkait keluhan yang sebelumnya disampaikan Noor Abdallah, yang bekerja di Disneyland Resort Esplanade. Ia tak diperkenankan memakai jilbabnya. Namun, ia bersi keras berjilbab. CAIR melakukan me diasi dengan pihak Disney dan akhirnya sepakat Noor Abdallah bi sa tetap bekerja dengan berjilbab.

Menurut juru bicara Disneyland, Suzi Brown, Disney dan Noor bersama-sama mendesain jilbab yang sesuai dengan kostum yang dikenakan saat bekerja. Di sisi lain, sesuai dengan aturan agama Islam. Noor, ujar dia, telah mengenakan jilbab yang dirancang bersama sejak awal bulan ini.

“Walt Disney Parks and Resorts telah mengakomodasi kewajiban agama para pekerjanya,” katanya.

Sebelumnya, seorang Muslimah ber jilbab mendesak Disney tetap mengizinkannya bekerja. Muslimah tersebut bekerja sebagai pelayan di Disney’s Grand Californian Hotel. Kasusnya masih terus berjalan.

DDII Atasi Tantangan Dawah

Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Syuhada Bahri, mengatakan tantangan dakwah semakin besar. Namun, DDII tetap akan melanjutkan kegiatan intinya dalam bidang dak wah. Serangkaian cara dila ku kan DDII untuk merespons dan mengatasi tantangan itu.

Menurut Syuhada, salah satunya dilakukan melalui pengaderan para dai. Mereka tak hanya mendapatkan bekal ilmu agama, tapi juga kemampuan lainnya. Seiring kemajuan zaman, mereka juga memperoleh pengajaran bagaimana menggunakan teknologi informasi.

“Kami ingin perkemba ngan teknologi informasi bisa dimanfaatkan untuk ber dakwah,” kata Syuhada di Ja karta, Selasa (28/9).

Ia menambahkan, DDII bercita-cita bisa menggunakan ke majuan teknologi lainnya sebagai sarana dakwah. Game, misalnya, bisa saja di manfaatkan untuk me nyampaikan dakwah.

Sekarang ini, ungkap Syuhada, banyak masyarakat yang gemar bermain game dan tak jarang membuat mereka melupakan segalanya. Ia yakin dengan ke mampuan para dai mencipta kan game yang menarik dan sarat nilai agama maka akan sangat membantu menyampaikan dakwah kepa da masyarakat. “Hal sema cam itu dibutuhkan.” Syuhada menuturkan, me lalui kemajuan teknologi ba nyak orang yang mendo rong hal-hal negatif. Mereka juga melakukannya secara ter organisasi sehingga po tensi keberhasilannya sa ngat besar. Maka itu, dak wah pun mestinya berjalan dengan manajemen yang baik dan peralatan canggih.

Dakwah yang dikembang kan DDII, jelas dia, ber tujuan menanamkan ke imanan dalam diri umat.

Dalam dakwahnya, para dai DDII ditekankan untuk terus memegang cara dak wah yang diajarkan Nabi Mu hammad dan para sahabat nya. Ia mencontohkan, salah satu sikap atau etika Rasulullah dalam berdakwah.

Menurut dia, meskipun Abu Jahal orang yang paling memusuhi Islam, Rasulullah tak pernah menyebutnya sebagai laknatullah.

Itu berlangsung selama Abu Jahal masih hidup.

Bahkan, kata Syuhada, Rasulullah mendoakan agar Abu Jahal mendapatkan hi d ayah meskipun akhirnya tak memperolehnya.

Hikmah Index

September 3, 2010

Khazanah Index

September 2, 2010

Download Index

September 1, 2010